Suatu ketika ada orang tua bertanya pada saya, Ayah anak-anaknya di home schooling kok sepertinya lebi
Sebelum menjawab saya sempat berpikir, wah... rupanya ibu ini
mendefinisikan belajar adalah dengan duduk di meja, menyendiri, serius,
bersama buku, dan ballpoint dengan tulis menulis dan hitung menghitung
sebagai kegiatan utamanya.
Padahal jika kita tahu biografi
Einstein bersama anak-anaknya, Einstein sering mengajaknya belajar
sambil bermain-main di mana saja, meluncur di anak tangga lalu dia
bertanya mengapa telapak tangan kita terasa panas saat turun dan
bergesekan dengan gagang tangga?, lalu suatu hari ia sedang belajar
memasak tiba2 menjatuhkan telur ke lantai dan bertanya mengapa dia jatuh
ke lantai dan tidak mengapung di udara, suatu ketika lagi di tepi danau
Einstein bertanya mengapa saat kita naik perahu bertiga mendayung
terasa jauh lebih berat dari pada jika kita naik sendiri, lalu ketika
tiba-tiba bertiup angin ia bertanya lagi apa itu angin, terbuat dari apa
dan mengapa ia bisa bertiup dan sebagainya.
Jika ingat bagaimana
sang jenius dunia mengajari anaknya sy jadi tertawa sendiri dan merasa
malu, karena jika anak-anak saya mengajak bermain semisal bermain
layang-layang saya sering berkata ah kurang tertarik, lalu anak sy
bertanya mengapa tidak tertarik, itukan asyik ! Lalu satu ketika anak sy
mengajak lagi bermain balon dari sabun saya juga kurang antusias.
Padahal Einstein jika sudah bermain sama anak-anaknya maka ia langsung
berubah bak seorang anak yang sedang bermain dengan teman sebayanya.
Apakah ayah bunda juga pernah mengalaminya ? kita tidak lagi antusias
seperti anak-anak dalam bermain dan sudah menjadi mahluk yang super
serius dan tidak lagi punya "sense of fun" ?
Setelah saya
merenung lama, baru saya ingat, rupanya kemampuan otak saya dan insting
bermain sambil belajar saya sudah TERBONSAI HABIS dengan sistem sekolah
kita yang mengharuskan kita belajar dengan cara “Duduk siap”, “Lipat
tangan di atas meja”, “Keluarkan buku tulis”, “Kerjakan Tugas”, kemudian
gurunya pergi entah kemana dan saat kembali bilang “Ya ! waktunya sudah
habis dan selesai atau tidak selesai segera di kumpulkan”.
Dan
itu tidak hanya terjadi sekali saja, tapi berkali-kali dan
berulang-ulang di sepanjang SD hingga SMP, SMA dan bahkan terjadi juga
saat saya kuliah.
Sambil merenung saya kembali teringat
ajakan-ajakan anak saya, dan dalam batin berkata “Maafkan Ayah ya nak,
ayahmu sudah kehilangan semua kemampuan alaminya untuk menjadikan
permainan sebagai pembelajaran dan belajar sambil bermain.
Sahabatku, meskipun sudah sadar-sesadarnya tentang masa lalu saya dan
berusaha untuk berubah untuk lebih antusias bermain bersama kedua putera
kami, tapi masih saja sering kali anak saya berkata, kenapa sih ayah
sama bunda gak suka bermain, kan asyik kalo kita bisa main sama-sama.
Duh padahal saat ini saya harus menjadi guru bagi anak-anak, tapi sy
janji dan terus berusaha agar ini tidak di alami lagi oleh generasi
selanjutnya. Cukup sampai di saya saja.
Keluarga Indonesia
padahal faktanya banyak sekali temuan besar dunia itu sering kali di
lakukan bukan di meja penelitian melainkan di tempat-tempat yg tak
terduga, sebagaimana seorang Benjamin Franklin menemukan penangkal
listrik, saat ia bermain layang-layang dan tangannya merasakan aliran
listrik yang bersumber dari kilatan-kilatan petir di udara rintik-rintik
hujan saat ia bermain.
Begitupun dengan sang Sutradara besar film Jurassic Park, Transformer dll, yg ketika ditanya Wartawan,
“Tuan Steve, Pelajaran apa yang dulu anda sukai semasa sekolah, yang
telah menjadikan anda sebagai seorang Sutradar Besar Dunia?”
Steven Spielberg pun menjawab,
“Saya tidak tahu ya pelajaran apa yg saya sukai saat dulu bersekolah,
tapi seingat saya dulu saya paling suka jika Bell Istirahat sekolah
sudah berbunyi, dan sy bisa segera lompat dari kursi dan lari keluar
kelas untuk bermain-main di semak dan kebun sambil membuat film dari
handy cam yg saya pinjam dari Ayah saya”.
** kisah ini di oleh dari berbagai sumber Biografi Einstein, Benjamin Franklin dan Steven Spielberg.
Ditulis oleh
Ayah Edy untuk para orang tua dan guru Indonesia
www.ayahkita.com
Yuk Download gratis talkshow parenting ayah edy via link
www.ayahedy.tk
SIAPAKAH BENJAMIN FRANKLIN SI PEMAIN LAYANG-LAYANG ITU ?
Benjamin Franklin adalah seorang jenius serba bisa dari Amerika Serikat
dengan kemampuan melukis, menulis, editing, sains, penemu, politik, dan
diplomasi.
Dia juga merupakan salah satu pendiri Amerika dan
Presiden keenam negara bagian Pennsylvania (1785 – 1788), serta duta
besar AS pertama untuk Prancis.
Selain negarawan, Franklin juga dikenal sebagai ilmuwan yang tercatat mematenkan berbagai penemuan.
sumber; Wikipedia