Miss Phillips, You were Wrong...! (a formula to handle rejection)
(Bu Phillips, Anda Salah...!, sebuah formula untuk mengatasi penolakan dan penghinaan orang)
Tulisan di atas adalah judul sebuah buku “best seller” di Australia yang ditulis oleh Peter Daniels.
Buku ini menceritakan kisah perjalanan sukses seorang anak yang saat
bersekolah dianggap oleh gurunya sebagai anak yang gagal, namun ternyata
ia berhasil membuktikan bahwa Peter adalah orang yang sangat sukses di
bidang bisnis. Usahanya merambah ke hampir seluruh dunia, memiliki
rekan-rekan mulai dari multi jutawan, bangsawan, kepala negara sampai
agamawan.
Peter terkenal sebagai seorang sangat sukses, kaya
raya sekaligus penyantun. Ia sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial
juga keagamaan untuk membantu sesamanya
Para orang tua dan guru
yang saya cintai..,Siapa yang sangka bahwa Peter akan menjadi sesukses
ini...? Padahal menurut kisahnya dulu saat masih bersekolah ia dianggap
sebagai anak yang bermasalah dan gagal.
Peter dialahirkan di
Australia, orang tuanya adalah generasi ketiga yang hidup dari tunjangan
karena miskin. Peter bersekolah di Sekolah Dasar Adelaide. Ia sering
mengalami masalah dalam belajar; ia kesulitan memahami serta
menggabungkan kata-kata; ia juga kurang suka menulis. Peter kecil lebih
gemar kegiatan bebas diluar kelas, mencari tahu hal-hal baru dan kerap
kali kurang menuruti perintah gurunya yang selalu memberinya tugas-tugas
tertulis atau duduk diam dikursinya. Gelar yang telah diberikan
kepadanyapun cukup beragam mulai dari Diseleksia, Anak nakal, anak
pemalas sampai Attention Deficit Disorder (ADD).Miss Phillips adalah
guru yang paling dikenangnya.
Diantara semua guru Miss
Phillipslah yang paling sering menghukum Peter untuk berdiri didepan
kelas, dimana Miss Phillips sering berucap;
"Anak-anak..., ini adalah contoh anak nakal.., jika kalian nakal maka ibu akan menghukum kalian seperti ini!"
Ada satu ucapan yang begitu menancap di lubuk hati Peter yang paling
dalam, sehingga ia tidak akan pernah bisa melupakannya meskipun sudah
lebih dari dua puluh tahun tidak bersama gurunya lagi.
Apa katanya;Saya ingat betul, dulu setiap kali menghukum Miss Phillips selalu mangatakan pada saya;
"Peter kamu anak nakal, kamu tidak pernah mau nurut sama perintah
ibu..., lihat saja nanti.... kamu tidak akan pernah menjadi apa-apa..!"
Miss Phillips you were wrong...!I (Bu Phillip Anda ternyata SALAH !)
tulah judul buku yang begitu menyentuh dan penuh emosional yang ditulis
oleh Peter Daniels sang multi jutawan terkenal di negeri kanguru,
Australia.
Sebuah buku yang didedikan khusus untuk guru yang
dulu pernah merendahkannya sedemikian rupa. Juga pada murid-murid lain
yang pernah mengalami nasib yang sama.
Para orang tua dan guru yang saya cintai.....Saya tidak tahu apakah fenomena ini juga terjadi di negeri kita..?
Tapi anehnya mengapa anak-anak yang memiliki gejala seperti ini dan
sering kali dianggap bermasalah, justru kebanyakan lebih berhasil dalam
kehidupan...? sebut saja Thomas Alva Edison, John Lennon serta Peter
Daniels sendiri.
====================================
Info tambahan:
Para pakar ilmu Holistic Learning; mencoba untuk menjelaskan fenomena
ini pada kita;Begini katanya;Anak-anak ini sesungguhnya adalah anak yang
sangat kreatif dan eksploratif, cara berpikirnya banyak didominasi oleh
otak kanan dan indra dominannya pada umumnya adalah visual (mata).
Sementara sistem pendidikan kita pada umumnya lebih mengarah pada pola
berpikir logis dengan cara berpikir yang didominasi oleh otak kiri dan
menggunakan indra dominan Auditori (telinga). Itu artinya anak yang
berotak kanan harus hidup didunia yang berotak kiri.Anak-anak yang
seperti ini menggunakan cara dan jalan yang berbeda dalam menerima dan
memproses informasi dan umumnya sangat bertentangan dengan cara
guru-guru mengajar disekolah.
Para orang tua dan guru yang saya
cintai......Hal yang tak kalah aneh adalah...mengapa anak-anak yang
seperti ini ternyata justru lebih banyak sukses di kehidupan..?
Para pakar Ilmu Holistic Learning kembali menjelaskan;Sesungguhnya
kehidupan nyata lebih menuntut proses kreatif ketimbang proses logis.
Sehingga untuk bisa sukses dalam kehidupan, anak-anak lebih banyak
dituntut untuk mampu berpikir kreatif ketimbang berpikir logis.
Bukti-bukti banyak ditemukan dari perjalanan orang-orang sukses, Mereka
adalah orang-orang yang sangat kreatif dalam mensiasati proses kehidupan
dalam mencapai suksesnya.Pandangan ini sejalan dengan ajaran Sang
Jenius Legendaris sepanjang jaman, Leonardo Da Vinci.
Vasari
adalah penulis biografi dari Leonardo Da Vinci; mengatakan bahwa
Leonardo Mengajarkan pada kita bahwa jika anda ingin menghasilkan
karya-karya yang spektakuler....maka proses berpikir harus dimulai dari
proses kreatif baru dilanjutkan pada prosese logis.
Ajaran ini
dikenal dalam bahasa Aslinya Arte & Scienca. Arte & Scienca
merupakan prinsip ke tiga dari ajaran Leonardo Da Vinci untuk mencetak
anak menjadi seorang maestro.
Bukan main.....ternyata anak-anak
yang sering dinyatakan bermasalah ini justru sudah memiliki insting
belajar alami seperti yang diajarkan oleh Leonardo Da Vinci
========================================
Wahai para guru dan orang tua..... Akankah kita masih berani untuk
menghakimi anak-anak yang seperti ini sebagai anak yang bermasalah dan
gagal...?
Selamat beraktivitas !
Salam syukur penuh berkah,
-ayah edy-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar