Pages

Test Footer

Test Footer 2

Blogroll

Blogger templates

Test Footer 1

Kapan Anak Masuk PAUD?

Diasuh oleh:
Dr. Hj Erma Pawitasari, M.Ed
Doktor Pendidikan Islam PKU DDII bekerjasama dengan BAZNAS
Pertanyaan malalui e-mail: redaksi@suara-islam.com


Assalamualaikum wr wb. Bu Erma, saya mempunyai anak berusia 3,5 tahun. Supaya kelak dia bisa menjalani pendidikan sesuai dengan kapasitas dan umurnya, misal masuk SD setelah 7 tahun, pada usia berapa dia harus masuk PAUD, kemudian TK. Prinsipnya, supaya dia enjoy dengan pelajaran dan tidak membebaninya sebelum masuk usianya. Terima kasih.

Ummu Fath, Jakarta Barat.
HP.+62821300*****


Wa’alaykum salam wr wb,

Terima kasih atas pertanyaan Bunda. Bunda-bunda yang berniat memasukkan putra/putrinya ke SD setelah usia 7 tahun tidak banyak. Biasanya, para bunda merasa ingin ikut dalam kompetisi menyekolahkan anak semuda mungkin, seakan hal demikian merupakan sebuah kemenangan.

Idealnya, anak mulai belajar secara formal saat menginjak usia 7 tahun, sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW, “Perintahkanlah anakmu untuk sholat pada usia 7 tahun.” Hal demikian tidak menjadi problem bagi anak-anak yang dididik sendiri oleh orang tuanya atau menjalani homeschooling. Namun, bila kita berbicara tentang pendidikan massal, maka sangat sulit menemukan seluruh anak sekelas lahir pada bulan yang sama. Oleh karena itu, secara praktik, usia 7 tahun ini bisa plus-minus, bisa kurang lebih tergantung dari kebijakan negara/sekolah setempat. Di Finlandia, misalnya, usia 7 tahun dijadikan patokan minimal, sedangkan Amerika Serikat menetapkan 6 tahun sebagai patokan minimal. Kedua patokan usia ini masih sesuai dengan rentang usia perkembangan otak anak. [David F. Bjorklund, Children’s Thinking Cognitive Development and Individual Differences 5th Edition, Belmont, USA: Wadsworth, 2011]

Di Indonesia, sekolah memprioritaskan anak berusia 7 tahun, namun tetap membuka kesempatan bagi mereka yang kurang dari 7 tahun bila masih ada jatah kursi. Hal inilah yang akhirnya menjadi loophole (celah hukum) sehingga menimbulkan kebingungan dan terkadang mengarah pada tindakan tercela seperti jual-beli kursi, dsb. Bila para orang tua seperti Ummu Fath, bersabar menunggu usia anak 7 tahun, insya Allah fenomena jual-beli kursi dapat kita kurangi.

Bila anak masuk SD pada usia 7 tahun, pada usia berapa mereka belajar di PAUD dan TK? Secara matematika, jawabannya adalah usia 4 tahun untuk masuk PAUD, 5 tahun di TK A, dan 6 tahun di TK B. Namun, ada pertanyaan lain yang lebih dahulu perlu dijawab: Mengapa Bunda ingin memasukkan anak ke PAUD/TK?

Bunda, usia pra-sekolah adalah masa vital dalam pembentukan karakter anak. Pada masa ini, pelajaran-pelajaran kognitif justru dapat menghambat perkembangan kecerdasan.

Menurut Ibn Sina, kanak-kanak pada usia ini memerlukan pendidikan fisik dan pembinaan karakter, bukan pendidikan kognitif. Pendidikan fisik diberikan melalui kesempatan untuk bermain. Setelah bangun pagi, anak dimandikan dan diberi makanan ringan. Kemudian dibiarkan bereksplorasi dan bermain sepuas hati. Setelah itu, anak dimandikan lagi dan diberi makanan yang memuaskan. Namun, orang tua perlu memperhatikan jika anak tamak dalam makan, sebab yang demikian itu bisa menyebabkannya mengalami mimpi buruk dalam tidur. Pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan perilaku yang baik. Perilaku dan sikap yang diajarkan dan dibiasakan pada kanak-kanak di bawah usia 7 tahun yang akan membentuk karakternya di masa depan. Ibn Sina menulis:

“Anak-anak harus didampingi dan diawasi secara penuh agar perilakunya tetap berada dalam batas-batas kewajaran. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan ledakan kemarahan yang merusak, rasa takut, kegelisahan, dan jika anak sulit tidur. Cara terbaik adalah dengan mempertimbangkan kecenderungan alami si anak, kesukaannya dan ketidaksukaannya. Kecenderungan alaminya harus dipenuhi, sedangkan hal-hal bisa membangkitkan kemarahannya harus disingkirkan.” [Ibn Sina, Al-Qanun fil-Tibb]

Dengan perhatian penuh, orang tua atau pengasuh memastikan anak merasa nyaman dan bahagia dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Perilaku yang seimbang bermanfaat bagi tubuh dan mental anak. Emosi yang meledak-ledak menaikkan temperatur tubuh dan menyebabkan kulit kering secara berlebihan. Di sisi lain, jika emosi anak ditekan, maka dia akan tumbuh menjadi individu yang masa bodoh terhadap lingkungannya.

Mengingat vitalnya pertumbuhan kejiwaan dan karakter anak pada usia ini, maka pilihan terbaik bagi anak pada usia ini adalah berada di sisi ibunya. Hanya dan hanya jika Bunda berhalangan untuk mengasuhnya secara penuh, misal karena adanya adik bayi, maka Bunda berhak mendapatkan bantuan dari guru-guru PAUD/TK atau saudara muslimah di sekitar. Pada pilihan ini, Bunda tetap harus memastikan bahwa PAUD/TK tempat Bunda menitipkan anak dapat membantu pembentukan karakter yang baik, bukan justru merusak karakter dan kemampuan nalar anak di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.