Apa itu homeschooling?
“Homeschooling itu mengundang guru privat,
kan?”
“Homeschooling itu ikut bimbel, kan?”
“Homeschooling itu gurunya orangtua, kan?”
Begitulah
kira-kira gambaran pertanyaan dan jawaban yang sering aku dengar. Jawaban mana
yang benar?
Menurutku,
jawaban yang paling mendekati adalah jawaban yang ketiga. Walaupun, jawaban itu
pun tak terlalu tepat karena yang bisa menjadi guru dalam homeschooling tidak
harus orangtua, melainkan bisa siapa saja. Sebab, homeschooling adalah sebuah
model pendidikan di mana orangtua memilih bertanggung jawab sendiri dalam
penyelenggaraan pendidikan anak-anaknya.
Dalam
konsepsi yang lebih umum, istilah homeschooling atau juga sering disebut dengan
istilah sekolahrumah sebenarnya bukan hal yang asing. Substansi homeschooling
cukup dikenal luas di kalangan orang dewasa. Sebab, substansi dari
homeschooling adalah belajar mandiri alias belajar otodidak. Kegiatannya serupa
dengan yang dilakukan orang dewasa saat mencari informasi yang dibutuhkan.
Sebagai
orang dewasa, kita tak mencari informasi dengan cara bersekolah. Tetapi, kita
mencari informasi dari sumber-sumber manapun yang menurut kita dapat memberikan
jawaban yang kita butuhkan. Kita bertanya kepada teman, berkonsultasi dengan
ahli, pergi ke toko buku, membaca literatur, menonton VCD, datang ke
perpustakaan, mencari di Internet, aktif terlibat di Forum, datang ke seminar,
mengikuti kursus, dan sebagainya. Pokoknya, kita mencari sumber ke manapun yang
menurut kita dapat memberikan informasi/solusi atas hal-hal yang ingin kita
ketahui/selesaikan.
Nah,
sebenarnya homeschooling itu idenya kurang lebih sama seperti itu. Alih-alih
belajar di bangku sekolah (materi pendidikan yang belum tentu dibutuhkan oleh
anak), orang tua dan anak-anak terlibat aktif untuk menentukan apa-apa yang
ingin dipelajarinya. Anak-anak dan orang tualah yang memutuskan, bukan guru dan
sistem sekolah. Kalau tidak puas dengan satu metode atau sumber, anak-anak bisa
beralih ke metode atau sumber lain.
Karena
berangkat dari kebutuhan/minat anak, dalam homeschooling sejak kecil anak-anak
belajar mandiri; mulai mengenali apa yang berhubungan dengan dirinya sendiri
(minat, kekuatan, kelemahan, gaya belajar), hingga hal-hal lain yang ada di
sekitarnya. Mau tidak mau, anak akan terlatih mencari sendiri sesuatu yang
dibutuhkannya. Tentu saja akan ada jenjang-jenjang, mulai pendampingan ketat
hingga kemandirian anak-anak dalam mengenali kebutuhannya dan mencari sumber
pengetahuan/ketrampilan yang menjawab kebutuhannya.
Tentu
saja proses untuk menjadi seorang pembelajar mandiri atau seorang otodidak
bukanlah sebuah hal yang instan dan mudah. Tapi justru di situlah tantangannya.
Sekali anak dapat mandiri dan terampil dalam proses belajarnya, anak akan
berkembang dan beradaptasi dengan segala masalah kehidupan yang dihadapinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar