Kreativitas adalah sebuah bagian penting dalam proses pendidikan anak. Apalagi pada masa seperti sekarang ini.
Kualitas pendidikan tak diukur dari seberapa banyak materi yang dihafal anak dan kemampuannya mengerjakan soal, tetapi melalui kualitas-kualitas yang lebih substansi seperti kemampuan mengambil keputusan, kreativitas anak, ketrampilan berkarya, moralitas, dan lainnya.
Kreshna Aditya, salah seorang pemrakarsa Bincang Edukasi, membuat slideshow yang menarik tentang kreativitas anak, dari masa ke masa, saat anak usia dini hingga remaja.
Mengutip sebuah penelitian, Kreshna menuliskan bahwa “82% anak usia 5-6 tahun memiliki citra positif akan kemampuan belajarnya. Artinya cuma 18% yang nggak pede. Pada anak usia 16 tahun, angka ini justru berbalik. Proporsi anak yang memiliki citra positif akan kemampuan belajarnya justru turun drastis menjadi hanya 18%.”
Berikut ini slideshow tentang Kreativitas Anak karya Kreshna Aditya:
Kualitas pendidikan tak diukur dari seberapa banyak materi yang dihafal anak dan kemampuannya mengerjakan soal, tetapi melalui kualitas-kualitas yang lebih substansi seperti kemampuan mengambil keputusan, kreativitas anak, ketrampilan berkarya, moralitas, dan lainnya.
Kreshna Aditya, salah seorang pemrakarsa Bincang Edukasi, membuat slideshow yang menarik tentang kreativitas anak, dari masa ke masa, saat anak usia dini hingga remaja.
Mengutip sebuah penelitian, Kreshna menuliskan bahwa “82% anak usia 5-6 tahun memiliki citra positif akan kemampuan belajarnya. Artinya cuma 18% yang nggak pede. Pada anak usia 16 tahun, angka ini justru berbalik. Proporsi anak yang memiliki citra positif akan kemampuan belajarnya justru turun drastis menjadi hanya 18%.”
Berikut ini slideshow tentang Kreativitas Anak karya Kreshna Aditya:
***
Lalu bagaimana menumbuhkan dan mendidik kreativitas anak?
Berikut ini beberapa tips mendidik kreativitas anak:
a. Bangun ruang yang kondusif untuk anak
Jadilah keluarga yang demokratis yang memberikan ruang besar untuk anak. Orangtua membuat koridor dan batasan tentang yang cukup longgar untuk membuat anak tidak takut bertanya, berpendapat, dan mencoba sesuatu. Suasana keluarga yang nyaman adalah atmosfir utama untuk kreativitas anak dan mendidik anak-anak menjadi kreatif.
b. Beri kesempatan dan dorongan untuk kegiatan di luar pelajaran
Dorong anak untuk tak hanya fokus pada pelajaran di sekolah, tetapi juga menekuni hal-hal yang menarik minatnya. Menekuni hobi dan hal-hal yang disukai dapat membantu anak menjadi lebih santai dan kreatif.
c. Dorongan lebih banyak daripada larangan
Anak memang perlu dijaga dari hal-hal yang berbahaya. Itulah sebabnya orangtua sering mengatakan larangan-larangan pada anaknya. Tetapi jika tak ada bahaya pada hal yang dilakukan anak, sebaiknya orangtua mengurangi kata-kata larangan yang mencegah anak untuk berinisiatif dan mencoba sesuatu. Ruang dan dorongan untuk inisiatif yang spontan adalah bagian dari proses pendidikan kreativitas anak.
d. Apresiasi inisiatif dan kerja keras anak
Ketika anak melakukan sebuah inisiatif, kendatipun belum sempurna, berikan dorongan dan pujian untuk inisiatifnya. Juga berikan pujian untuk kerja keras yang dilakukannya. Ini penting dan harus dilakukan dengan tulus. Usai memberikan apresiasi yang tulus, barulah Anda memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas karya mereka. Dengan dorongan dan apresiasi, anak merasa nyaman untuk berinisiatif, mencoba, dan berkarya.
e. Perbesar toleransi pada kesalahan dan ketidaksempurnaan
Kreativitas berarti kesempatan banyak mencoba. Banyak mencoba memberikan peluang untuk melakukan kesalahan dan pemborosan. Jika menginginkan terpeliharanya kreativitas anak, toleransi saat anak melakukan kesalahan dan ketidaksempurnaan perlu diperluas karena nilai-nilai kreativitas adalah orisinalitas dan keunikan, bukan efisiensi.
f. Ekspose pada keragaman
Paparkan anak pada produk, proses, dan lingkungan yang heterogen. Keragaman membuka wawasan dan membongkar kesempitan berfikir. Keragaman memperluas dan menambahkan khazanah hati dan pikiran pada anak.
Berikut ini beberapa tips mendidik kreativitas anak:
a. Bangun ruang yang kondusif untuk anak
Jadilah keluarga yang demokratis yang memberikan ruang besar untuk anak. Orangtua membuat koridor dan batasan tentang yang cukup longgar untuk membuat anak tidak takut bertanya, berpendapat, dan mencoba sesuatu. Suasana keluarga yang nyaman adalah atmosfir utama untuk kreativitas anak dan mendidik anak-anak menjadi kreatif.
b. Beri kesempatan dan dorongan untuk kegiatan di luar pelajaran
Dorong anak untuk tak hanya fokus pada pelajaran di sekolah, tetapi juga menekuni hal-hal yang menarik minatnya. Menekuni hobi dan hal-hal yang disukai dapat membantu anak menjadi lebih santai dan kreatif.
c. Dorongan lebih banyak daripada larangan
Anak memang perlu dijaga dari hal-hal yang berbahaya. Itulah sebabnya orangtua sering mengatakan larangan-larangan pada anaknya. Tetapi jika tak ada bahaya pada hal yang dilakukan anak, sebaiknya orangtua mengurangi kata-kata larangan yang mencegah anak untuk berinisiatif dan mencoba sesuatu. Ruang dan dorongan untuk inisiatif yang spontan adalah bagian dari proses pendidikan kreativitas anak.
d. Apresiasi inisiatif dan kerja keras anak
Ketika anak melakukan sebuah inisiatif, kendatipun belum sempurna, berikan dorongan dan pujian untuk inisiatifnya. Juga berikan pujian untuk kerja keras yang dilakukannya. Ini penting dan harus dilakukan dengan tulus. Usai memberikan apresiasi yang tulus, barulah Anda memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas karya mereka. Dengan dorongan dan apresiasi, anak merasa nyaman untuk berinisiatif, mencoba, dan berkarya.
e. Perbesar toleransi pada kesalahan dan ketidaksempurnaan
Kreativitas berarti kesempatan banyak mencoba. Banyak mencoba memberikan peluang untuk melakukan kesalahan dan pemborosan. Jika menginginkan terpeliharanya kreativitas anak, toleransi saat anak melakukan kesalahan dan ketidaksempurnaan perlu diperluas karena nilai-nilai kreativitas adalah orisinalitas dan keunikan, bukan efisiensi.
f. Ekspose pada keragaman
Paparkan anak pada produk, proses, dan lingkungan yang heterogen. Keragaman membuka wawasan dan membongkar kesempitan berfikir. Keragaman memperluas dan menambahkan khazanah hati dan pikiran pada anak.
***
Anak menjadi lebih kreatif. Itulah dambaan guru dan orangtua melalui pendidikan dan pengasuhan yang mendukung kreativitas anak. www.ri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar