Pages

Test Footer

Test Footer 2

Blogroll

Blogger templates

Test Footer 1

Dulu Mama Bersujud

Si wanita kecil langsung bersujud ketika melihat datangnya gerobak es krim.
Mereka bertanya:
"Kenapa kamu bersujud?"
Wanita kecil ini menjawab:
"Bundaku akan bersujud ketika senang/bahagia."
ﻃﻔﻠﻪ ﺳﺠﺪﺕ ﻋﻨﺪﻣﺎ ﺭﺃﺕ ﻋﺮﺑﺔ ﺍﻻﻳﺲ ﻛﺮﻳﻢ
ﻓﻘﺎﻟﻮﺍ ﻟﻬﺎ ﻟﻤﺎﺫﺍ ﺳﺠﺪﺗﻲ ؟
ﻓﻘﺎﻟﺖ : ﺍﻣﻲ ﻋﻨﺪﻣﺎ ﺗﻔﺮﺡ ﺗﺴﺠﺪ
-----
Anak-anak mampu merekam apa yang mereka lihat. Di masa sahabat pun demikian. Anak-anak melihat langsung keteladanan Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Oleh karena akan didapati teks hadits berlafadz:
"Dulu aku bersama Nabi. Beliau melakukan ini dan itu. . ."
"Aku melihat Nabi begini dan begitu. ."
Maka, biarkan rumah menjadi homeschooling bagi anak-anak. Di dalamnya, ada sejuta mutiara keteladanan yang tak terlupakan dari ayah yang alim dan bunda shalehah. Keteladanan ini adalah jejak-jejak keshalehan yang direkam langsung oleh anak-anak dalam memorinya.
Pula, ketika membaca hadits akan didapati ungkapan:
"Aku mendengar Nabi mengatakan ini dan itu. . ."
"Aku menghafal dari Nabi ini dan itu. . ."
Peragaan keteladanan bisa tervariasikan dengan kata-kata atau kalimat yang kerapkali diucapkan ayah dan bunda. Begitu syahdunya sebuah "baituna jannatuna" (rumah kita surga kita) yang terdengar di dalamnya tilawah Al-Quran dari seorang ayah dan bunda dan ini didengar anak-anak. Mereka juga mendengar muraja'ah hafalan hadits yang dahulunya dihafal ayah dan bunda sebelum menikah dahulu.
"Dulu, aku sering mendengar papa membaca surat al-Mulk sebelum tidur. Kuhafal surat ini dari beliau."
"Dulu, abiy membacakan kami tafsir surat al-Kahfiy dan hadits-hadits ahkam." Fb  Fachriy Aboe Syazwiena

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.