Sesuai janji kami untuk mengutip beberapa hal
penting dalam acara Talk Show bersama Ustadz Dr. Erwandi Tirmidzi, M.A 1
Januari lalu, maka kami kutip hal-hal yang berkaitan dengan pendidik.
Semoga bermanfaat.
Ada sebuah pepatah:
فاقد الشيئ لا يعطيه
"Orang yang tidak memiliki tidak bisa memberi."
Orang yang memiliki rasa khouf kepada Allah maka terbawa/terpancar
‘aura’nya dalam tutur katanya sehingga dapat membuat orang lainpun
memiliki rasa khouf kepada Allah.
Alkisah ada seorang guru
agama yang tutur kata serta penjelasannya sangat muatsir (berpengaruh)
terhadap siswa-siwanya. Namun karena negeri tempat si guru tersebut
mengajar adalah negeri yang ditekan oleh rejim militer, pihak sekolah
tidak senang dengannya. Maka dipindahkanlah ia menjadi guru KESENIAN.
Dapat dibayangkan betapa jauhnya dua mata pelajaran tersebut!
Suatu hari si guru agama yang beralih profesi menjadi guru kesenian
tersebut menggambar sekuntum bunga mawar. Karena kemampuannya yang
sangat terbatas dalam menggambar tentu saja gambar si guru agama
tersebut tidak bagus. Si guru tersebut berkata, “Mawar yang saya gambar
jelek” Namun siswa-siswanya menyukai gambar guru tersebut. Si guru agama
tadi melanjutkan, “Namun lihatlah bunga mawar asli ini! Siapakah yang
membuat warna mawar ini indah? Siapa yang mengatur susunan
daun-daunnya?” Siswa-siswanya sangat terpengaruh dengan guru tersebut
sampai akhirnya si Kepala Sekolah tersebut berkata, “Guru seperti ini
pantasnya diberhentikan!” KARENA APAPUN MATA PELAJARAN YANG DIAJARKANNYA
SENANTIASA DIARAHKAN UNTUK MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH.
Pelajaran penting:
Dalam Talk Show tersebut Dr. Erwandi mengkritisi muatan mata pelajaran
yang sangat padat untuk anak. Padahal anak memiliki kemampuan yang
terbatas. Beliau membawakan kisah ini untuk menjelaskan bahwa perlu
disiasati agar prioritas pelajaran agama senantiasa diterapkan kepada
anak-anak dalam setiap lini. Selain itu beliau menceritakan hal tersebut
untuk memberikan satu teknik mengajarkan din dalam setiap mata
pelajaran. Maka kepribadian,aqidah, suluk serta akhlak pendidik
merupakan faktor penting dalam proses Tarbiyah anak. Setiap kita yakin
–insya Allah –bahwa yang menjadikan anak kita sukses dunia akherat tidak
lain dan tidak bukan adalah dengan senantiasa mempelajari ilmu yang
dapat membuatnya takut dan berharap kepada Allah semata. Dan ilmu itu
didapat dari ilmu dinul Islam. Maka selayaknya ilmu agar manusia takut
dan berharap kepada Allah disisipkan dalam setiap mata pelajaran.
Pendidik yang memiliki rasa takut kepada Allah akan dapat menanamkan
rasa takut kepada Allah, sebagaimana pendidik yang baik akhlaknya dapat
menanamkan akhlak mulia kepada anak didiknya. Inilah makna dari pepatah:
فاقد الشيئ لا يعطيه
"Orang yang tidak memiliki tidak bisa memberi."
Nas-alullah as salamah wal ‘afiyah.
Dilanjutkan dengan kutipan berikutnya dari Talk Show tersebut. Billahit Taufiq
~WAHANA BELAJAR UNTUK YANG BERJIWA HANIF~ (YAYASAN AL-HANIF CILEGON)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar