Pages

Test Footer

Test Footer 2

Blogroll

Blogger templates

Test Footer 1

BIAYA HOMESCHOOLING



Beberapa kali saya mendapat pertanyaan tentang berapa biaya homeschooling. Ada dua kemungkinan maksud dari pertanyaan tentang biaya homeschooling itu:
Pertama, orang yang bertanya tersebut kemungkinan menganggap homeschooling itu seperti sekolah, jadi dia menanyakan biaya mendaftar & biaya bulanan homeschooling.
Kedua, orang ingin tahu berapa biaya yang kami keluarkan untuk proses homeschooling di keluarga kami.
(c) graemereynolds
***

Homeschooling adalah keluarga bukan lembaga

Untuk penanya pertama, saya ingin menjelaskan bahwa yang disebut homeschooling adalah keluarga yang menjalani pendidikan sendiri untuk anak-anaknya. Jadi, homeschooling adalah sebutan untuk keluarga, bukan lembaga.
Lalu, bagaimana dengan iklan dan promosi lembaga-lembaga pendidikan yang menyebutkan diri homeschooling dan marak di mana-mana? Menurut pengetahuan saya dari membaca literatur & mencermati homeschooling di berbagai penjuru dunia, tak ada lembaga yang disebut homeschooling. Namanya saja sudah memakai kata “home”, jadi proses utamanya tentu saja di rumah. Kalau menitipkan anak pada sebuah lembaga (sistem & profesional), maka sebutannya adalah sekolah.
Untuk lembaga-lembaga yang kegiatannya masuk beberapa hari dalam seminggu dan menjalani proses yang tak seketat sekolah, sebutan yang lebih tepat adalah flexy-school, sekolah fleksibel. Jadi, dia adalah sekolah, tak lebih fleksibel. Posisinya berada di antara sekolah dan homeschool.
Untuk lebih jelasnya, silakan baca: school, homeschool, & flexi-school
***

Biaya homeschooling = fleksibilitas

Karena homeschooling adalah pendidikan berbasis keluarga, biaya yang dikeluarkan oleh keluarga untuk menjalani homeschooling sangat bervariasi. Menanyakan biaya homeschooling serupa dengan menanyakan biaya makan setiap bulan; antara satu keluarga berbeda dengan keluarga lain.
Biaya homeschooling sangat tergantung pada program yang dirancang oleh keluarga untuk anak-anak, juga tergantung pada resource yang digunakan untuk proses belajar. Komponennya bisa berbeda-beda pada setiap keluarga.
Untuk keluarga yang sering melakukan kegiatan keluar, mungkin biaya terbesarnya adalah biaya transportasi. Untuk keluarga yang berbasis internet, mungkin biaya terbesarnya adalah biaya berlangganan program belajar online. Untuk keluarga yang banyak menggunakan klub/kursus, biaya terbesar bisa pada biaya kursus.
Jadi, biaya homeschooling sangat fleksibel; sesuai program pendidikan yang dirancang orangtua dan kemampuan finansial orangtua.
***

Biaya Homeschooling bisa mahal atau murah

Karena fleksibel, maka biaya homeschooling tak bisa dibandingkan antar satu keluarga dengan keluarga lain. Biaya homeschooling bisa menjadi mahal ketika:
  • banyak menggunakan lembaga eksternal yang bersifat khusus, misalnya: guru privat untuk setiap bidang yang ingin dipelajari, kursus/les, dan sejenisnya.
  • membeli produk-produk kurikulum dan materi siap pakai buatan luar negeri.
  • melakukan kegiatan outdoor yang membutuhkan biaya transportasi besar.
  • pembelian materi-materi belajar, baik fisik maupun digital, yang tidak bijaksana dan melebihi kebutuhan yang digunakan anak.
Tapi biaya homeschooling juga bisa sangat murah ketika:
  • menggunakan materi-materi yang dimiliki dan ada di sekitar rumah.
  • menggunakan buku-buku bekas (yang penting materinya kan, bukan baru atau bekas).
  • berbagi resource dengan praktisi homeschooling lain.
  • menggunakan materi internet (misalnya: membership atau printable) yang bisa digunakan banyak anak sekaligus
  • menggunakan kreativitas untuk menggunakan materi-materi gratis yang ada di Internet.
Sekali lagi, isu dalam biaya homeschooling bukan mahal atau murah, tetapi fleksibilitas pembiayaan. Seberapapun biaya yang dikeluarkan oleh keluarga, semuanya digunakan sepenuhnya untuk kepentingan proses belajar anak. Penghematan juga dilakukan karena biaya-biaya tetap (fixed cost) seperti biaya gedung, seragam, pemeliharaan fasilitas bisa ditiadakan. Keluarga hanya membayar sesuai dengan fasilitas yang dipakai (pay as you go).
***

Biaya homeschooling keluarga kami

Sebenarnya agak susah menghitung berapa biaya homeschooling di keluarga kami. Sebab, kami sangat banyak memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah. Sebagai contoh, kami memaksimalkan Internet karena pekerjaan kami banyak berhubungan dengan Internet. Internet bukan hanya digunakan untuk bekerja, tetapi juga digunakan secara maksimal oleh anak-anak untuk proses homeschooling mereka. Jadi, anak-anak mendapat fasilitas Internet “gratis” karena biaya Internet itu sudah masuk dalam biaya pekerjaan kami.
Karena kami banyak menggunakan Internet untuk proses belajar anak-anak, kami berlangganan materi belajar online. Materi belajar online yang kami gunakan berganti-ganti sesuai kebutuhan. Yang relatif permanen adalah IXL Math, Mark Kistler Live (untuk Tata), dan Reading Eggs (untuk Duta). Sesekali kami membeli apps pelajaran untuk iPad, misalnya: iTooch untuk proses belajar bahasa Inggris.
Biaya terbesar dalam proses homeschooling kami saat ini adalah kegiatan eksternal/outdoor, baik biaya kursus maupun transportasi. Anak-anak belajar di luar rumah 3 kali seminggu: renang, basket, tenis, gym, taekwondo, yoga, street jazz, dll. Untuk semua kegiatan itu, biayanya sekitar 350ribu/bulan/anak. Ini “paket murah” karena kebetulan kami mendapat program promo & sibling-discount.
Yang mahal sebenarnya adalah “opportunity cost”. Kehadiran orangtua yang mendampingi proses belajar anak-anak adalah biaya tak terlihat dalam proses homeschool. Tapi, dalam kasus kami, itu  tak menjadi biaya lagi karena kami sudah menemukan pola bekerja dari rumah dengan menggunakan Internet.
Jadi, secara total biaya homeschooling di keluarga kami pada saat ini (2014) kurang lebih sekitar Rp 700 ribu – 1 juta/bulan/anak. Itu sudah all-in, termasuk biaya alat tulis, transport, percobaan, masak, craft, dll. Biaya ini berfluktuasi tergantung jenis kegiatan yang kami lakukan.
Mahal atau murah? Dibilang murah, tidak juga. Dibilang mahal, tergantung perbandingannya. Biaya ini tergantung kualitas pembelajaran, jenis kegiatan, dan kota tempat tinggal kita.
Untuk ukuran Jakarta, biaya ini masih lebih murah daripada biaya sekolah swasta pada umumnya di mana rasio guru/muridnya kecil. Apalagi dibandingkan sekolah internasional. Tentu saja, biaya itu terasa lebih murah lagi karena kami tak harus mengeluarkan uang pangkal atau uang gedung tahunan.
Sebagai perbandingan, berikut ini infografik biaya sekolah swasta dan sekolah internasional di Jakarta tahun 2014 menurut data Detik.com.
 http://rumahinspirasi.com/berapa-biaya-homeschooling-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.