Pages

Test Footer

Test Footer 2

Blogroll

Blogger templates

Test Footer 1

Belajar Mandiri: dari mana mulai?

Dari mana mulai mengajarkan belajar mandiri? Apa yang bisa dilakukan agar anak bisa menjadi pembelajar mandiri?
Dalam hal ketrampilan, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah membangun ketrampilan untuk menceritakan ulang. Orangtua terbiasa memberikan perhatian pada hal-hal yang dilakukan anak-anak dan terbiasa bertanya. Proses ini disukai anak-anak karena mereka menikmati perhatian dari orangtuanya. Pada saat bersamaan, mereka sebenarnya sedang belajar banyak hal, mulai konsentrasi, perhatian, mengingat, membangun logika, dan berkomunikasi.

**
Dalam pengalaman keluarga kami, kegiatan yang terlihat sepele ini kami coba lakukan dengan sadar dan sungguh-sungguh. Begitu anak mulai bisa berkomunikasi, kami berusaha menjalin komunikasi dengan mereka dengan memperbesar ruang bagi mereka untuk bercerita/berpendapat. Kami berusaha untuk sering bertanya kepada anak-anak mengenai apa yang mereka tonton atau kegiatan yang baru mereka lakukan.
Setelah mereka sudah bisa membaca dan mulai suka membaca, kami berusaha untuk sering bertanya tentang apa yang mereka baca. Sambil bertanya, kami juga berusaha memberikan feedbacak dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan untuk memperdalam cerita mereka.
Untuk mengajarkan anak-anak kemampuan menceritakan ulang, kami bahkan secara khusus melakukan program membaca dan menceritakan ulang. Anak-anak kami minta memilih salah satu judul berita/artikel dari Koran Anak-anak untuk dibaca. Kemudian kami minta mereka untuk menceritakan apa yang baru saja mereka baca. Kegiatan ini kami lakukan secara rutin, hampir setiap hari, dalam jangka waktu yang cukup lama.
**
Beberapa tahun setelah kegiatan semacam itu menjadi bagian keseharian kami, tapi tak lagi dilakukan secara rutin, kami mulai merasakan manfaatnya. Anak-anak terbiasa membaca dan mengambil kesimpulan, bukan pasif minta diajari. Mereka juga terbiasa menceritakan ulang dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang baru saja mereka baca.
Satu hal yang cukup mengejutkan bagi kami, saat ini Yudhis (9) sudah mulai bisa dilepas untuk membaca buku pelajaran sendiri. Dia membaca satu bagian buku dan dia bisa menceritakan ulang materi yang baru dibacanya atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan. Kalau ada materi yang belum dimengertinya, dia memilih untuk datang kepada kami dan bertanya, sebelum menyelesaikan materi yang dibacanya.
Beberapa materi seperti Matematika, IPA, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan pengetahuan umum sudah relatif bisa dilepas dengan metode ini. Sementara materi yang padat teks dan agak teoritis seperti IPS dan PKN belum sepenuhnya bisa.
Dengan proses yang berjalan hingga saat ini, kami semakin yakin bahwa proses mengajar (seperti di sekolah) itu sebenarnya bisa diminimalkan. Ternyata anak bisa diajarkan untuk mandiri sejak kecil. Dan ketika anak semakin mandiri dalam belajar, peran terbesar orangtua dalam homeschooling sebenarnya bukanlah menjadi guru/pengajar, tetapi lebih pada peran sebagai fasilitator dan dinamisator untuk proses belajar yang mereka jalani.
www.rumahinspirasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.